Perpotongan
Fungsi Linier dan Fungsi Kuadrat
FUNGSI LINEAR
Fungsi linier adalah fungsi polinom yang variable bebasnya memiliki
pangkat paling tinggi adalah satu.: Y = a0+a1x1, Y variable terikat, x variable
bebas.
a0 : konstanta,nilai positif, negatif,
atau nol
a1 : konstanta, nilai positif, negatif, atau nol.
a1 : konstanta, nilai positif, negatif, atau nol.
Untuk nilai a0 dan a1 yang
memungkinkan positif, negatif atau nol, maka alternatif yang
mungkin untuk fungsi linier : Y =a1 + a1x1, yaitu: a0 = + ; a1 = +
mungkin untuk fungsi linier : Y =a1 + a1x1, yaitu: a0 = + ; a1 = +
Misal : a0= 4 dan a1= 2
Y = a0 + a1x maka Y= 4 + 2x
Y = a0 + a1x maka Y= 4 + 2x
- PENGGAMBARAN FUNGSI LINEAR
Penggambaran fungsi linier dari
berbagai alternatif untuk a0 dan a1 = 2
a. Y = 4 + 2 x ;dua buah titik yang dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,4) dan (-2,0)
a. Y = 4 + 2 x ;dua buah titik yang dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,4) dan (-2,0)
b. Y = 4 –2x; dua buah titik yang
dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,4) dan (2,0)
(0,4) dan (2,0)
c. Y = -4 + 2 x dua buah titik yang
dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,-4) dan (2,0)
d. Y = -4 – 2X dua buah titik yang
dibutuhkan untuk menggambarkannya
(0,-4) dan (2,0)
(0,-4) dan (2,0)
Kesimpulan: Untuk fungsi linier Y = a0 + a1X a0 : intersep dan a1 :
gradien/kemiringan.
gradien/kemiringan.
Intersep a0 merupakan titik potong
antara fungsi linier dengan sumbu Y di atas
sumbu datar X
sumbu datar X
• ao positif maka perpotongan fungsi
linier dengan sumbu Y di
atas sumbu datar X
atas sumbu datar X
• a0 negatif maka perpotongan fungsi
linier dengan sumbu Y di
bawah sumbu datar X
bawah sumbu datar X
• Jika a0 nol maka perpotongan
antara fungsi linier dengan sumbu
Y pada titik (0,0)
Gradien a1 merupakan kemiringan fungsi linier terhadap sumbu X
Y pada titik (0,0)
Gradien a1 merupakan kemiringan fungsi linier terhadap sumbu X
- HUBUNGAN 2 FUNGSI LINIER
Ada dua fungsi linier dimana fungsi
linier pertama yaitu, Y = a0 + a1 X dan
fungsi linier yang kedua yaitu Y’ = a0’+ a1’ X. Kedua fungsi linier berada dalam berbagai keadaan.
fungsi linier yang kedua yaitu Y’ = a0’+ a1’ X. Kedua fungsi linier berada dalam berbagai keadaan.
- Berhempit
Karena berimpit, maka a0 = a0’ dan
a1 = a1’
Contoh: fungsi linier I : Y = 4 + 2X
Fungsi linier II : 2Y = 8 + 4 X, intersep 8/2 = 4 ; gradien 4/2 = 2
Contoh: fungsi linier I : Y = 4 + 2X
Fungsi linier II : 2Y = 8 + 4 X, intersep 8/2 = 4 ; gradien 4/2 = 2
2. Sejajar
karena sejajar, maka a0= a1’ dan a1
= a1’
Contoh: fungsi linear I : Y = 4 + 4
X, intersep 4 dan gradien 4
Fungsi linier II : Y = 2 + 4 X, intersep 2 dan gradien 4
Fungsi linier II : Y = 2 + 4 X, intersep 2 dan gradien 4
3. Berpotongan
Karena berpotongan, maka a1 = a1’
Contoh : fungsi linear I Y = 4 + 4X,
intersep 4, gradien 4 Fungsi linear II Y = 2 – 4 X, intersep 2 , gradien –4
4. Titik Potong Fungsi Linier
Untuk fungsi linear yang saling
berpotongan dapat dilakukan dengan cara:
• Subsitusi
• Eliminasi
• Determinan
• Subsitusi
• Eliminasi
• Determinan
Contoh:
Carilah titik potong dari dua garis yang berpotongan yaitu 2X + 3 Y = 4 dan X + 2 Y = 1
Carilah titik potong dari dua garis yang berpotongan yaitu 2X + 3 Y = 4 dan X + 2 Y = 1
Jawab:
1. Cara subsitusi
2X + 3Y = 4 ………….(1)
x + 2 Y= 1 >>> x = 1 – 2 Y …………..(2)
2X + 3Y = 4 ………….(1)
x + 2 Y= 1 >>> x = 1 – 2 Y …………..(2)
Masukkan (2) pada (1)
2 X + 3 Y =
4
Sehingga X = 1 – 2 Y
2 ( 1-2 Y) + 3Y = 4 X = 5
2-4Y+3Y = 4
2 – Y = 4
Y = -2
2 ( 1-2 Y) + 3Y = 4 X = 5
2-4Y+3Y = 4
2 – Y = 4
Y = -2
2. Eliminasi
3. Determinan
2X + 3Y = 4
X + 2Y = 1
Baik dengan cara eliminasi, substitusi maupun determinan, hasilnya X dan Y sama.
2X + 3Y = 4
X + 2Y = 1
Baik dengan cara eliminasi, substitusi maupun determinan, hasilnya X dan Y sama.
- PENAMAAN FUNGSI LINIER
1. Jika diketahui dua buah titik
yaitu A (x1,y1) dan B (x2,y2)
Gambar:
Gambar:
Untuk mengetahui garis yang
tepat melalui kedua titik tersebut dengan rumus :
2. Jika diketahui sebuah titik A
(X1,Y1) dan gradien/kemiringannya m
FUNGSI
KUADRAT
Kurva
fungsi kuadrat y = f( x ) = ax2 + bx + c, a tidak sama
dengan nol ( 0 ) berbentuk parabola.
Jika
nilai a > 0 maka parabola terbuka ke atas dan mempunyai nilai
ekstrem minimum
Jika
nilai a < 0 maka parabola terbuka ke bawah dan mempunyai nilai
ekstrem maksimum
Koordinat
titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik balik parabola adalah (
Xp , Yp )dengan :
Xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x )
saat mencapai nilai maksimum/minimum
Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai maksimum/nilai minimum
Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai maksimum/nilai minimum
Sketsa
Grafik Fungsi Kuadrat
Langkah-langkah
dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola ( y = ax2
+ bx + c ) :
1. menentukan titik potong grafik
dengan sumbu x → y = 0
kemudian
difaktorkan sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu x1 dan x2
. jika kesusahan dalam memfaktorkan coba di cek dulu nilai D nya….
jika D < 0 maka fungsi
tersebut memang tidak mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat sehingga
sketsa grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x
jika D > 0 maka fungsi
tersebut mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat namun kita kesulitan
dalam menentukannya… bisa jadi karena angkanya yang susah difaktorkan atau
faktornya dalam bentuk desimal. Akar-akarnya dapat kita cari dengan rumus abc :
etelah
kita mendapatkan nilai x1 dan x2 maka titik potong grafik
fungsi kuadrat dengan sumbu x :
( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 )
( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 )
2. menentukan titik potong grafik
dengan sumbu y → x = 0karena x =
0 maka y = c dan titik potong dengan sumbu y = ( 0 , c )
3. menentukan sumbu simetri ( xp )
dan titik ekstrem ( yp )
dari penentuan sumbu simetri ( xp )
dan nilai eksterm ( yp ) diperoleh titik puncak grafik fungsi
kuadrat/parabola : ( Xp , Yp )
GRAFIK
FUNGSI LINIER DAN KUADRAT
Grafik
Fungsi Linier dan Kuadrat
– Pada pelajaran sebelumnya, telah dibahas bagaimana menyelesaikan dan
menggambar grafik fungsi linier & grafik fungsi kuadrat. Oleh karena itu,
pada pelajaran ini, kalian akan belajar tentang bagaimana menentukan titik
potong serta nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi dengan menggunakan grafik.
Ingatlah
kembali metode menggambar grafik fungsi linear dan grafik fungsi kuadrat.
Grafik
persamaan kuadrat y = ax2 + bx + c selalu berbentuk parabola. Sebagai
contoh adalah grafik y = x2.
Titik
puncak dari suatu grafik fungsi kuadrat adalah titik yang terletak pada sumbu
simetri, dimana titik tersebut dilalui oleh parabola. Selanjutnya, jika
koefisien dari x2 bernilai positif, maka titik puncaknya merupakan titik
terendah dalam grafik. Akan tetapi, jika koefisien dari x2bernilai negatif,
maka titik puncaknya merupakan titik tertinggi dalam grafik.
Nilai
maksimum dari suatu fungsi kuadrat didefinisikan sebagai nilai terbesar yang
dapat dicapai oleh fungsi kuadrat tersebut. Sedangkan nilai minimumnya
didefinisikan sebagai nilai terkecil yang dapat dicapai oleh fungsi kuadrat
tersebut.
Grafik
persamaan linear y = ax + b selalu berupa garis lurus. Sebagai contoh adalah
grafik y = x + 2.
Absis
dari titik potong dengan sumbu X diperoleh ketika y = 0. Sedangkan ordinat dari
titik potong dengan sumbu Y diperoleh ketika x = 0.
Lebih
lanjut, dalam pelajaran ini kalian akan belajar untuk menganalisa suatu grafik
fungsi dan secara khusus akan belajar tentang bagaimana untuk :
•menentukan nilai maksimum dan minimum serta titik potong
dari suatu fungsi kuadrat dengan menggunakan grafik
•menentukan titik potong dari sutu persamaan dengan
menggunakan grafik
Contoh
1 :
Gambarlah
grafik y = 2x + 8 !
Selanjutnya,
tentukan titik potong dengan sumbu X!
Penyelesaian
:
Perhatikan grafik y = 2x + 8 pada
gambar di bawah!
Seperti yang terlihat pada grafik,
nilai y = 0 saat x = -4.
Dengan
demikian, titik potong grafik dengan sumbu X adalah (-4,0). Hal ini dapat
diperiksa kebenarannya dengan cara mensubtitusikan y = 0 ke dalam persamaan.
0 = 2x + 8
x = -4
Contoh
2 :
Gambarlah
grafik y = (x-4)(x+4) dan tentukan titik potong antara grafik dengan sumbu Y!
Penyelesaian
:
Perhatikan grafik y = (x-4)(x+4)
pada gambar di bawah!
Seperti yang terlihat pada grafik,
nilai x = 0 saat y = -16.
Dengan
demikian, titik potong grafik dengan sumbu Y adalah (0,-16). Hal ini dapat
diperiksa kebenarannya dengan cara mensubtitusikan x = 0 ke dalam persamaan.
y = (0-4)(0+4)
y = -16
Lebih
lanjut, grafik tersebut akan mempunyai nilai minimum pada titik (0,-16). Hal
ini terjadi karena titik tersebut merupakan titik terendah yang dapat dicapai
oleh grafik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebuah
persamaan kuadrat hanya dapat mempunyai nilai maksimum atau minimum saja,
tetapi tidak keduanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar